SMPS Al-Hasany Gelar Apel Kebangsaan Hari Santri Nasional 2025

 

Bariza - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, SMPS Al-Hasany PP. Asy-Syarofiyah Bariza menggelar Apel Kebangsaan di halaman sekolah dengan penuh khidmat dan semangat nasionalisme. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, staf, dan peserta didik yang mengenakan atribut khas santri—sarung, peci, dan gamis—yang mencerminkan identitas keislaman dan kecintaan terhadap tanah air.

Pada pelaksanaan apel kali ini, Bapak Ahmad Aminulloh, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, ditunjuk menjadi Pembina Upacara oleh Bapak Hanafi, Kepala Sekolah SMPS Al-Hasany. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pentingnya santri untuk terus menjaga akhlak dan kecerdasan di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan media.

“Akhir-akhir ini kita disuguhi tayangan di salah satu televisi yang dinilai kurang menghargai keberadaan pondok pesantren dan para santri. Tayangan semacam itu tidak hanya menyinggung perasaan, tetapi juga berpotensi merusak citra luhur pesantren di mata masyarakat. Santri sejati tidak akan membalas dengan kebencian, tetapi dengan akhlak, ilmu, dan prestasi,” ujar Bapak Ahmad dalam amanahnya.

Beliau juga mengingatkan seluruh siswa agar bijak dalam menyikapi setiap isu di media, serta meneladani sikap para ulama yang sabar, santun, dan berpikir jernih dalam menghadapi ujian zaman.

Usai pelaksanaan apel, Bapak Hanafi selaku Kepala Sekolah SMPS Al-Hasany turut memberikan pernyataan kepada tim redaksi OSIS. Beliau menegaskan bahwa Hari Santri harus menjadi momentum untuk memperkuat jati diri dan semangat juang para santri sebagai penerus bangsa.

“Di momentum Hari Santri ini, kita sebagai insan santri harus tetap istiqamah dan optimis. Yakinlah bahwa kita adalah generasi yang akan mengangkasa, membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan mendunia,” tutur Bapak Hanafi dengan penuh semangat.

Terkait dengan isu pemberitaan yang menyinggung pesantren, beliau menyayangkan tindakan salah satu stasiun televisi yang dinilai kurang beretika.

“Kami sangat menyayangkan adanya tayangan yang merendahkan marwah pondok pesantren. Seharusnya media menjadi sarana edukasi dan inspirasi, bukan alat untuk menjatuhkan lembaga yang telah berkontribusi besar bagi moral dan pendidikan bangsa,” ungkapnya.

Apel ditutup dengan doa bersama dan pembacaan ikrar santri untuk menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. Suasana haru dan khidmat menyelimuti seluruh peserta apel, menegaskan bahwa semangat santri tetap menyala di hati warga SMPS Al-Hasany.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.